Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Timur Rita Artaty Barito mendorong Dinas Pendidikan ikut mengelola Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI) bersama Dinas Pemuda dan Olahraga yang selama lima tahun terakhir memperoleh tanggung jawab tersebut. <p style="text-align: justify;">Rita Artaty yang dihubungi di Samarinda, Jumat, mengemukakan keterlibatan Dinas Pendidikan dalam pengelolaan SKOI Kaltim agar upaya peningkatan prestasi akademis siswa-siswi bisa sejalan dengan prestasi di bidang olahraga.<br /><br />Apalagi sejak SKOI beroperasi pada 2010, lembaga pendidikan milik Pemerintah Provinsi Kaltim itu juga telah mengacu pada kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional.<br /><br />"Di bawah pengelolaan kedua dinas tersebut diharapkan siswa atlet dapat terus meningkatkan prestasi olahraga dan prestasi akademisnya," kata Rita, menanggapi kemungkinan Disdik dilibatkan dalam pengelolaan SKOI Kaltim.<br /><br />Dengan keterlibatan Disdik Kaltim mengelola SKOI, lanjut Rita Artaty, maka seluruh kegiatan belajar-mengajar siswa di luar kegiatan latihan menjadi tanggung jawab Disdik.<br /><br />"Hal itu untuk menyamakan kualitas pembelajaran SKOI dengan sekolah umum lainnya," tambahnya.<br /><br />Menurut Rita, dengan mengacu pada sistem penyelenggaraan pendidikan nasional di bawah pengelolaan Disdik, siswa-siswi SKOI juga mendapat bekal untuk menuntut pendidikan ke jenjang lebih tinggi setelah lulus.<br /><br />Ijazah yang dimiliki alumni SKOI juga bisa menjadi modal untuk mencari pekerjaan sesuai bidang kecerdasan akademik yang ditekuni.<br /><br />"SKOI adalah sekolah yang menyinergikan pelatihan olahraga prestasi dengan pembelajaran. Jadi, tidak ada salahnya jika Dinas Pendidikan ikut terlibat dalam pengelolaan SKOI dalam bidang akademisnya," tuturnya.<br /><br />SKOI Kaltim didirikan Pemprov Kaltim setelah sukses menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII tahun 2008. Kaltim tidak hanya sukses dalam penyelenggaraan, tetapi juga mencatat prestasi tertinggi sepanjang sejarah PON dengan menempati posisi ketiga di bawah Jawa Timur dan DKI Jakarta.<br /><br />Torehan prestasi itu yang kemudian memunculkan gagasan dari Gubernur Awang Faroek Ishak untuk mendirikan sekolah khusus yang membina siswa atlet agar memiliki prestasi olahraga di tingkat nasional dan internasional.<br /><br />Saat ini, SKOI Kaltim memiliki lebih kurang 450 siswa SMP dan SMA dengan berbagai cabang olahraga binaan. Sejak tahun ajaran 2015/2016, siswa SKOI menempati gedung baru di komplek Stadion Utama Palaran, setelah lima tahun sebelumnya menghuni komplek Stadion Madya Sempaja Samarinda. (das/ant)</p>