Melawi, KN – Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Melawi, Bambang Setiawan menjawab pernyataan Fraksi PDIP Pandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Melawi terhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Melawi 2022, yang berlangsung di ruang sidang DPRD Melawi, Senin (19/6), terkait buruknya kualitas air dan air yang tidak lancar mengalir. Menurutnya, pelayanan yang dilakuka Perumdam Melawi sudah standar dan sudah dilakukan semaksimal mungkin.
“Perumdam rutin melakukan pengujian sampel air ke Sucofindo untuk memastikan kelayakan air yang dialirkan ke rumah pelanggan Perumdam. Kita melakukan pengujian sampel air setiap enam bulan sekali. Dari pengukuran yang dilakukan oleh konsultan ini dilihat bahwa kandungan air ini tidak melampaui ambang batas yang ditetapkan. Artinya air yang dialirkan ke rumah-rumah masih layak digunakan, termasuk untuk dikonsumsi, yang penting dimasak terlebih dahulu,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (19/6/2023).
Bambang mengatakan, pihaknya tetap berupaya melakukan pelayanan dari sisi Kualitas, Kontinuitas serta Kuantitas (K3) ke pelanggan. “Setiap tahun Perumdam Tirta Melawi ada evaluasi kinerja dari BPKP. Tahun ini kita mendapatkan penilaian naik 0,04 persen. Dari tahun sebelumnya lalu 3,08 tahun ini menjadi 3,12 dan kita dinyatakan sehat,” paparnya.
Terkait persoalan keluhan yang disampaikan Fraksi PDIP Bambang menjelaskan, kondisi ini memang bisa terjadi karena pengaruh kondisi pipa induk yang mendistribusikan air dari IPA (Instalasi Pengolahan Air) maupun akibat kebocoran. Ia menyebut faktor usia tua pipa induk menjadi salah satu penyebab sehingga terjadinya endapan. Sementara faktor kebocoran pipa juga bisa menjadi penyebab air di rumah pelanggan keruh karena material air bercampur tanah dari luar pipa, akan masuk ke dalam pipa distribusi, hingga proses perbaikan dilakukan oleh tim di lapangan.
“Tapi itu tidak berlangsung lama, hanya dalam beberapa waktu tertentu saja. Selang beberapa waktu, air sudah kembali jernih. Faktor lainnya, bila pompa air yang menyuplai sumber air baku tak beroperasi karena padam listrik. Ketika listrik nyala dan pompa air menyala, proses pengisian pipa membutuhkan waktu. Saat normal, terdorong lah korosi atau endapan di dalam pipa. Tapi ini juga tidak lama dan tidak terus menerus,” jelasnya.
Bambang mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan pelayanan sebaik mungkin. Termasuk menindaklanjuti keluhan pelanggan dengan melakukan pengecekan lapangan. Saat ini operasional air Perumdam Melawi sudah mencapai 18 jam ke pelanggan. (Ira)