DIABETES TAK PANDANG USIA ANCAM ANAK HINGGA LANSIA

oleh
oleh

ARTIKEL – Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan
prevalensi neuropati diabetik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian lain yang
mendapatkan usia terbanyak pada pasien neuropati diabetik berkisar antara 51-60 tahun,
sedangkan penelitian lain menyatakan bahwa pasien neuropati diabetik berusia lebih dari 50
tahun .

Secara teori dapat dijelaskan bahwa bertambahnya usia merangsang proses degenerasi dan menyebabkan kerusakan sel saraf. Perubahan pada serabut saraf besar maupun serabut saraf
kecil menimbulkan kerentanan pada lansia terhadap neuropati. Banyaknya penderita neuropati diabetik pada rentang usia 45-65 tahun disebabkan oleh usia kerusakan jaringan akibat radikal bebas seperti peningkatan kadar lipid peroksida dan perubahan aktivitas enzim. Diabetes bersifat degeneratif, yaitu penyakit yang muncul secara perlahan seiring dengan bertambahnya usia penderita selama bertahun-tahun sehingga penderita mengalami komplikasi neuropati diabetik .

Sehingga bertambahnya usia akan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi neuropati diabetik pada pasien diabetes Neuropati berdasarkan jenis kelamin diketahui lebih berat pada neuropati laki-laki (11,8%), sedangkan neuropati ringan lebih banyak terjadi pada pasien DM perempuan 15 orang (41,7%).

Uji statistik Chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan antara kejadian neuropati
dengan jenis kelamin pasien DM Tipe 2 (p<0,05) Hasil penelitian menemukan bahwa prevalensi neuropati diabetik lebih banyak terjadi pada wanita berkisar 50,8% .Perbedaan hormon pada pria dan wanita mempengaruhi timbulnya neuropati. Tingginya kadar estrogen pada wanita dapat mengganggu penyerapan yodium yang berperan dalam proses pembentukan mielin saraf, sedangkan kadar testosteron pada pria Melindungi tubuh dari DM tipe 2, namun tidak pada wanita.Secara umum pada penelitian ini terlihat bahwa perempuan lebih banyak yang mengalami Neuropati diabetik dibandingkan laki- laki, lebih banyak perempuan yang ikut serta dalam Penelitian ini menyebabkan tidak adanya perbedaan prevalensi neuropati diabetik berdasarkan Umur pada pasien DM Tipe 2 di Puskesmas Amplas. (Ardi marihot sagala, Mahasiswa Teknik Pertanian Universitas Jambi)