Melawi (kalimantan-news.com) – Pebaikan jlan Nasional Poros Nanga Pinoh-Ella Hilir akan dimulai pada Jumat 7 februari 2020. Perbikan tersebut rencanany akn dilakukan oleh instansi terkait di Pemkab Melawi bersama pihak perusahaan kelapa sawit dan perusahaan bidang lainnya, sebagaimna hasil pada rapat pertemuan antara Bupati dan pihak perusahan pada Rabu (5/2/2020).
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Melawi, Kluisen, mengapresiasi langkah Pemkab Melawi untuk mengatasi kerusakan jalan, walaupun langkah itu dinilai sudah terlambat. Menurut Kluisen =, diketahui penyebab kerusakan jalan tersebut juga disebabkan truk-truk pengangkut TBS dan CPO milik perusahaan kelapa sawit yang beroperasi disekitar wilayah Kecamatan Ella Hilir dan Kecamatan Menukung, yang juga dipicu tingginya curah hujan belakangan ini.
“memang merupakan salah satu solusi untuk memperbaiki jalan dengan memnggil pihak perusahan, lantaran Pemkab Melawi, melalui instansi terkait memanng tidak memiliki ketersediaan anggaran untuk memperbaiki jalan itu. Jadi, perusahaan swasta jangan hanya menggunakan dan memanfaatkan jalan itu saja, perusahaan juga harus bertanggungjawab akibat dari kerusakan jalan umum yang mereka gunakan,” sebut Kluisen, Kamis (6/2).
Namun begitu, Kluisenmenyarankan, apabila sudah dilakukan penimbunan dan pebaikan jalan, ada baiknya pemerintah setempat mengontrol tonase kendaraan yang digunakan perusahaan untuk mengangkut TBS disesuaikan dengan kapasitas jalan. “Karena kondisi kerusakan jalan cukup parah, pihak perusahaan sawit yang ada di wilayah itu benar-benar peduli, jika rusak wajib memperbaiki dan melakukan perawatan,” ungkapnya.
Ketua raksi PDIP DPRD Melawi itu menyarankan, agar perbaikan jalan hendaknya tidak lagi menggunakan metode lama, hanya sekedar menimbun tanah. “Cara itu tidak efektif lagi, sebab apabila diguyur hujan, maka jalan kembali hancur berlumpur,” ujarnya.
Dia menyarankan, sebaiknya perbaikan pengerasan jalan menggunakan sirtu dan di dasar badan jalan disusun batu kali serta di kanan dan kiri jalan dibangun drainase, sehingga air bisa mengalir dengan lancar.
Sementara, sebelumnya, Bupati Melawi,Panji, mengatakan, jika dilihat memang alah satu penyebab kerusakan jalan tersebut adalah karena kapasitas tonase yang melebihi kemampuan jalan tersebut.sehingga seharusnya memang harus ada jembatan timbang untuk mengontrolnya. “Kedepan kita akan upayakan agar di Melawi ini ada jembatan timbang yang bisa mengontrol tonase angkutan yang melalui jalan milik pemerintah,” ucapnya.(Irawan/KN)