Daerah Dataran Rendah Rentan Banjir

×

Daerah Dataran Rendah Rentan Banjir

Sebarkan artikel ini

Turun naiknya air sungai belakangan sering terjadi. Meskipun belum sampai banjir besar, namun hal tersebut patut diwaspadai pihak instansi terkait seerti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). <p>Terlebih belakangan ini curah hujan yang semakin tinggi belakangan ini,Kepala BPBD Melawi, melalui Kasi Logistik, Kuncorowati mengungkapkan, biasanya banjir melanda wilayah dataran rendah, serta pinggiran sungai. Misalnya, di Desa Paal, Kecamatan Nanga Pinoh, hingga daerah ke hulunya seperti Kecamatan, Ella Hilir, hingga Manukung. <br /><br />“Kalau dahulunya pernah bandir bandang. Tapi sekarang belum ada laporan banjir, yang kita terima,” Katanya Ali belum lama ini.<br /><br />Lebih lanjut ia mengatakan, seiring meningkatnya debit air sungai yang pasang beberapa waktu terakhir,rentan sungai meluap. Apalagi didera hujan deras.Oleh karena itu pihaknya, biasanya intens berkoordinasi dengan Camat atau Kades. <br /><br />“Ya antisipasi , kita  berkoordinasi. Bilamana ada laporan, segera kita tindak lanjuti,” Ungkapnya. <br /><br />Pihaknya berharap, Camat maupun Kades dapa cepat dan tanggap bila mana mendapati kondisi didaerahnya yang rawan terkena bencana alam, banjir, longsor dan sebagainya. “Segera laporkan, untuk kita tindak lanjuti,” Ungkapnya.<br /> <br />Memang seblumnya bahkan ditingkat desa, juga sadah dibenntuk semacam tin tanggap darurat, yang berfungsi mengkomunikasikan setiap kejadian bencana alam.”Ini juga kita harap. Informasi bencana ini lebih cepat,” terangnya. <br /><br />Didalam penanggulangan bencana ini, pihaknya juga akan mempertimbangkan, apakah bencana tersebut tergolong berdampak bagi warga. Jika memang sampai misalnya menebabkan gagal panen tentu pemerintah  dapat menyalurkan batuan seperti beras dan sebagainya. <br /><br />“Memang yang dikhawatirkan misalnya banjir menyebabkan, sawah masyarakat gagal panen. Karet tidak dapat ditoreh. Sementara ini mata pencaharian utama warga. Sehingga mereka sulit mencari napkah,” unkapnya. <br /><br />Dalam mngantisipasi, situasi darurat bencana, BPBD sudah dilengkapi, peralatan evakuasi, seperti perahu karet, mesin 25 PK, tenda, dan pelampung, termasuk satu unit mobil rescue.</p> <p style="text-align: justify;"><br />Terkait intensitas curah hujan yang cukup tinggi, Kepala Kantor Pelaksana Penyuluh Pertanian,Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan (P4KKP) Melawi Ali Ahmad, memastikan hingga kini belum ada laporan, mengenai sawah atau pertanian warga yang terkena banjir, yang berakibat gagal panen. “Kalau ada, tenaga penyuluh pasti sudah menyampaikan ke kita,” ungkapnya. (KN)</p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.