SINTANG, KN – Sintang merupakan satu-satunya kabupaten di Kalimantan Barat (Kalbar) yang tidak memiliki Pos Lintas Batas Negera (PLBN), atau jalur perlintasan resmi.
Kondisi ini tentu saja membuat pengawasan warga keluar masuk Malaysia jauh lebih sulit. Apalagi sekarang ini dunia sedang dihebohkan dengan pandemi Corona Virus Desease atau Covid-19.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua II DPRD Sintang Heri Jambri mengatakan bahwa dari pihak TNI yang menjaga di perbatasan Sintang-Malaysia sudah mulai menertibkan dan rutin patroli di perbatasan.
“Warga yang sering ke Malaysia diimbau untuk berhenti saat virus corona ini,” kata Heri Jambri di DPRD Sintang.
Massifnya penyebaran virus corona, kata Heri Jambri, sudah dipahami oleh masyarakat perbatasan. Mareka tahu corona berbahaya dan pandai membatasi diri. Mereka juga takut dengan virus tersebut.
“Terkecuali mereka yang memang bekerja di Malaysia, tentu di pantau oleh pemerintah di sana. Artinya, tidak ada masalah saat ini di perbatasan terkait arus orang meski tidak ada border. Karena dari dulu hingga sekarang, mereka lewat jalan tikus,” ucapnya.
“soal corona di perbatasan, kita masih aman. Tidak ada masalah. Sampai saat ini saya monitor terus. Saya telepon keluarga yang bolak balik ke Malaysia. Bahkan, ketika saya tanya bibi di Malaysia yang rumahnya sering dijadikan pangkalan atau tempat nginap, dia bilang aman-aman saja soal corona,” bebernya.
Selain itu, sejak corona mewabah pihak TNI semakin rutin melakukan patroli di perbatasan. Saat ini, warga ke Malaysia jika ada sesuatu yang betul-betul mendesak. Contohnya ketika membawa orang sakit berobat ke Malaysia.
“Soal warga beli sembako, biasanya tidak menginap. Pergi pagi hari, sore balik lagi. Tempat mereka membeli sembako pun bukan wilayah yang belum ada kasus corona. Yakni di daerah Kuari Lachau,” ucapnya.(*)