Konflik-konflik yang terjadi antara masyarakat dengan Perusahaan sawit yang ada di sintang penyebabnya adalah tidak adanya perhatian terhadap kearifan lokal yang ada di masyarakat, tempat perusahaan sawit tersebut beroperasi. <p style="text-align: justify;">Pernyataan tersebut disampaikan Komandan Kodim 1205 Sintang, Letkol.Inf. Parlindungan Hutagalung usai acara Coffe Morning yang berlangsung di Markas Kodim 1205 Sintang, Rabu (25/01/2012)<br /><br />“Ini terjadi karena terkadang perusahaan sawit tidak fokus dengan kearifan lokal dan lebih kepada profit orianted,” ujarnya.<br /><br />Agar sejalan dengan tujuan masuknya perusahaan sawit tersebut, kata Parlindungan, maka diperlukan sharring dengan memperhatikan kearifan lokal masyarakat setempat.<br /><br />“Jadi harus ada sharring antara perusahaan dengan masyarakat setempat,”katanya.<br /><br />Kearifan lokal yang dirinya maksudkan adalah bagaimana perusahaan tersebut memberikan bantuan sosial kepada masyarakat, membantu pembangunan fisik diwilayah tempat operasional perusahaan termasuk juga infrastruktur untuk kegiatan ekonomi.<br /><br />“Saya yakin jika itu dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya saat perusaahaan tersebut beroperasi, maka masyarakat akan menyambut baik,” jelasnya.<br /><br />Selain itu, lanjut Dandim yang tak kalah penting adalah expose dari perusahaan tersebut atas aktifitas ataupun kegiatannya di masyarakat sehingga diketahui publik.<br /><br />“Jadi jangan sampai yang muncul kepermukaan adalah kasus-kasus antara perusahaan dengan masyarakat saja, sehingga apa yang sudah dibuat oleh perusahaan kepada masyarakat tenggelam oleh masalah konfliknya,” pungkasnya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>