SINTANG, KN – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Abdul Syufriadi mengungkapkan bahwa mencegah kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Bumi Senentang bukanlah hal yang mudah.
Ia mengatakan dalam bekerja, pihaknya selalu menemukan beberapa kendala, mulai dari yang mudah hingga yang cukup berat.
“Kendala yang sering dihadapi pertama adalah personil, semua sangat terbatas dan banyak yang belum memenuhi syarat,” ucapnya belum lama ini.
Ia menilai personil perlu di persiapkan secara khusus keahliannya, bila perlu, kata dia ada diklat, bimtek dan lain sebagainya.
“Kemudian sarana dan prasarana juga sangat terbatas, mobil truck tangki kita hanya satu, mobil lapangan juga satu tapi sering rusak,” jelas dia.
Menurutnya, dalam memadamkan api, tidak bisa hanya mengandalkan mobil saja. Ia mencontohkan jika dihutan harus didukung alat lengkap, seperti motor trill beserta tangki.
“Kalau dari sarana dan prasarana memang sangat kurang, kemudian pembiayaan harus didukung, seperti untuk membeli bbm, itu yang menjadi persoalan kita selama ini,” tuturnya.
Oleh sebab itu, dia berharap pimpinan dan DPRD Sintang bisa memperhatikan ini semua, pihaknya tidak ingin dianggap lalai dalam bekerja.
“Saya ingin mencoba untuk operasional di perubahan mungkin ada ditambah dan dibantu. Untuk peralatan yang kurang juga saya sudah berkoordinasi ke pada pusat, mereka sudah memberikan solusi sesuai prosedur dan ini juga harus ada rekom dari gubernur,” pungkasnya.