Bupati Melawi Terima Citra Satya Lencana Bakti Bela NKRI

oleh
oleh

MELAWI – Bupati Melawi Panji menerima anugerah penghargaan Lambang Supremasi Tertinggi Nasional Tahun 2018 Best Of The Best Award dan Citra Satya Lencana Bakti Bela NKRI di Jakarta, Minggu malam (19/9) lalu yang diberikan oleh Yayasan Pengabdi dan Mitra Perjuangan Reformasi (YP&MPR) Pusat berkerjasama dengan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI. Usai menerima penghargaan tersebut, Panji menegaskan, cinta tanah air merupakan sebuah kewajiban setiap warga negara Indonesia. Karenanya mempertahankan nilai-nilai kebangsaan, NKRI, UUD 1945 serta Pancasila harus benar-benar ditanamkan pada diri pribadi masing-masing.

Pada kesempatan tersebut mengatakan penghargaan yang diterimanya ini adalah suatu amanat dan kebanggaan bagi seluruh masyarakat kabupaten Melawi. Baginya penghargaan tersebut bukan hanya sekedar menjadi seremonial belaka, tetapi harus di jalan dan disosialisasikan kepada masyarakat untuk terus mencintai NKRI serta menjaga perdamaian di seluruh penjuru tanah air, termasuk Kabupaten Melawi.

“Kita apresiasi penghargaan yang diberikan oleh Yayasan Pengabdi dan Mitra Perjuangan Reformasi ini. Semoga rasa cinta terhadap NKRI terus tumbuh,” katanya.

Selain itu, lanjut Panji, saat ini bangsa Indonesia banyak dipengaruhi berbagai macam paham dan persoalan. Maka dari itu masyarakat harus di berikan pemahaman bela NKRI, terlebih Melawi termasuk daerah yang baru berdiri dan menjadi daerah otonom baru.

“Sebagai kepala daerah, kita wajib bersyukur, sebagai bagian dari bangsa ini untuk mempertahankan NKRI. Kegiatan ini sekaligus memotivasi serta mendorong semangat bakti terhadap bangsa negara yang harus diperkuat kepada generasi muda serta meningkatkan rasa cinta tanah air,” katanya.

Pemberian Anugerah Lambang Supremasi Tertinggi Tingkat Nasional tahun 2018 ini dihadiri sebanyak 64 orang penerima dari 106 orang yang telah ditunjuk sebagai penerima penghargaan. Kegiatan yang juga digelar dalam rangka HUT Republik Indonesia Ke 73 ini mengusung tema potensi pertahanan negara di awali dari aktivitas sosok individu yang merasa bertanggung jawab pada bangsanya.
Letjen TNI (Purn ) Prof.Dr.Syaripuddin sebagai Pendiri Universitas Pertahanan Republik Indonesia mengatakan tujuan dari pemberian anugerah tersebut sekaligus memotivasi serta menumbuhkan kembangkan kepercayaan yang teguh dan rasa memiliki tanggung jawab terhadap ibu pertiwi serta bagian dari kekuatan pondasi pertahanan negara. (Ed/KN)