MELAWI – Dengan memanfaatkan dana desa yang sudah dialokasikan oleh pemerintah pusat, Desa Nanga Kalan Kecamatan Ella Hilir membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang di Beri Nama PLTMH Sinar Abadi. Desa yang dikenal banyak menyimpan potensi uranium inipun mulai memikirkan potensi energi alternatif, seperti tenaga air untuk menerangi rumah mereka di Dusun Engkabang Desa Nanga Kalan tersebut karena sudah puluhan tahun tak pernah merasakan listrik.
“Warga kami sudah terlalu lama menunggu kebijakan pemerintah untuk membangun listrik khususnya di dusun Engkabang. Mereka ini sudah 20 tahun ini mengharapkan adanya listrik,” kata Kepala Desa Nanga Kalan, Erwandi saat peresmian PLTMH di desanya beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Erwandi mengatakan, pihak desa akhirnya menganggarkan pembangunan PLTMH dengan memanfaatkan dana desa pada 2017 lalu. Menurutnya, dana desa ini sangat membangun masyarakat untuk membangun berbagai infrastruktur yang dibutuhkan, seperti listrik.
“Pembangunan sarana listrik di dusun Engkabang ini memakan dana Rp 250 juta. Kapasitas pembangkit sebesar 20 KVa yang bisa menerangi 39 K di dusun Engkabang saja,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Melawi, Panji, saat meresmikan PLTMH di Nanga Kalan tersebut mengajak seluruh warga untuk memelihara hutan, karena operasional turbin PLTMH bergantung pada debit air.
“Warga sekitar lingkungan operasional turbin PLTMH diminta untuk tidak berhuma agar debit air tetap terjaga saat musim kemarau. Ini sangat penting karena debit air yang membuat PLMTH tersebut bisa berfungsi,” ujarnya.
Lebih lanjut Panji menuturkan, PLTMH sangat bermanfaat untuk masyarakat yang belum bisa menikmati listrik Negara, walaupun mungkin operasional PLTMH hanya saat malam hari.
“Mungkin tidak puas masyarakat memakainya. Tapi ini satu bukti, bahwa alam bila dikelola dengan baik, ternyata bisa menjadi sesuatu yang luar biasa. Bisa cukup untuk menghidupkan listrik,” katanya.
Panji berharap sumber air yang melimpah ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Selain itu, Panji juga berharap agar perawatannya harus dijaga betul oleh masyarakat, supaya kemanfaatan PLTMH ini bisa awet atau berkesinambungan.
“Mudah-mudahan dengan keberhasilan PLTMH di Ella Hilir, nantinya bisa desa-desa lain yang belum menikmati listrik bisa membangun PLTMH untuk penerangan desa,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Ella Hilir, Syarifudin menerangkan, sebenarnya ada 10 desa yang membangun PLTMH tersebut memanfaatkan sumber anggaran dari dana desa. 10 desa yang membangun PLTMH yakni Desa Sungai Mentoba di Dusun Kompas, Desa Bemban Permai, Desa Kerangan Kora, Desa Kempangai, Desa Jabai, Desa Penyuguk, Desa Sungai Labuk, Desa Kerangan Kora, Desa Nanga Nyuruh dan Desa Nanga Kalan di Dusun Engkabang.
Ia menjelaskan, pembangunan 10 PLTMH tersebut dimulai sejak tahun 2017 lalu dengan pagu anggaran yang berbeda-beda. Ia pun mengapresiasi kemauan desa untuk menyediakan sarana listrik dengan mengalokasikan dana desa.
“Ini merupakan prestasi desa yang luar biasa, karena bisa menyatukan sumber daya alam dengan sumber daya manusia. Kita berharap semoga PLTMH yang dibangun seluruhnya bisa berfungsi dan juga bermanfaat bagi masyarakat dalam waktu yang lama,” pungkasnya. (Ed/KN)