Melawi, KN – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan membuka secara resmi kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Ke-X tingkat Provinsi Kalimantan Barat, Senin malam (26/6/2023) di Stadion Raden Temenggung Setia Pahlawan. Kegiatan yang dimulai dengan parade para kontingen dari seluruh kabupaten/ kota itu, dihadiri para kepala daerah dari 14 Kabupaten/ kota.
Wakil Gubernur Kalbar, Drs. H. Ria Norsan, sebelum membuka kegiatan tersebut mengatakan, suatu kebahagian bagi dirinya yang bisa bertatap muka secara lansung dengan para peserta dari 14 Kabupaten/ kota.
“Mudah-mudahan kegiatan Pesparawi ini bisa melahirkan insan-insan Gerejawi yang berpretasi yang bisa berpartisipasi pada ajang di tingkat Nasional. Semoga acara ini bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Sukses administrasi dan sukses juga dalam pertanggungjawaban keuangannya,” ungkapnya.
Wagub berharap Pesparawi Melawi bisa menghasillan insan gerejawi yang nantinya bisa mewakili Kalbar di ajang tingkat Nasional. Untuk itu, Ia berpesan kepada para juri agar bisa profesional. “Dengan kegiatan Pesparawi ini juga, kita berharap semakin meningkatkan persatuan dan kesatuan. Saling menjaga kerukunan dan toleransi,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Pelaksanaan Pesparawi Melawi, Drs. Kluisen dalam sambutannya menyampaikan, sebagaimana diketahui bersama, Pesparawi merupakan salah satu kegiatan rutin nasional dari Kementerian Agama Republik Indonesia untuk mendorong serta mengembangkan bakat dari pada anak dan pemuda gereja, yang diharapkan dapat memberikan dampak bagi peningkatan partisipasi umat kristen dalam pembangunan daerah khususnya dalam pembangunan mental spiritual umat.
“Dan hari ini menjadi momen penuh suka cita dan kebahagiaan bagi kita semua, khususnya umat kristiani di Kalbar karena hari ini kita bisa kembali melaksanakan pesparawi untuk memuji dan memuliakan nama tuhan. Oleh karenanya, pada kesempatan yang berbahagia ini, saya selaku ketua umum Pesparawi X Kalbar, atas nama panitia pelaksana ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Kabupaten Melawi atas segala dukungan, baik berupa dana, tenaga, maupun sarana dan prasarana perlengkapan untuk menyukseskan pelaksanaan Pesparawi ini,” ungkapnya.
Iya juga menyampaikan, terkait pelaksanaan Pesparawi X tingkat Kalbar tahun 2023, pelaksanaannya berdasarkan surat keputusan Gubernur Kalbar nomor 118/kesra/2020 tentang Kabupaten Melawi sebagai tempat penyelenggaraan Pesparawi X tingkat Kalbar tahun 2023, dan surat keputusan Gubernur Kalbar nomor 444/ro-kesra/2022 tentang pembentukan panitia pelaksanaan Pesparawi X tahun 2023. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 juni sampai dengan 01 juli 2023, dengan lokasi pelaksanan yaitu di stadion Raden Temenggung Setia Pahlawan untuk acara pembukaan dan penutupan, dan lokasi perlombaan dilaksanakan di Melawi Gloria Center, Gedung Serbaguna Nanga Pinoh, dan Gereja Kristen Kalimantan Barat Nanga Pinoh.
Kategori yang dilombakan sebanyak 12 kategori antara lain, paduan suara dewasa campuran, paduan suara pria, paduan suara wanita, paduan suara remaja/pemuda, paduan suara anak, musik pop gerejawi, musik gerejawi nusantara, vocal group, solois remaja putra, solois remaja putri, solois anak usia 10-13 tahun, solois anak usia 7-9 tahun, dengan jumlah peserta mencapai 1.967 orang yang berasal dari 14 kabupaten/kota se-kalimantan barat.
“Tema yang diangkat pada pesparawi x tingkat provinsi kalimantan barat tahun 2023 adalah biarlah segala yang bernafas memuji tuhan (mazmur 150:6). Hal ini merupakan ekspresi lahiriah dan sikap kita sebagai manusia beriman. Memuji tuhan dikarenakan tuhan lah yang pantas kita puji dan kita sembah. Tuhanlah yang memberi kehidupan. Dan kepada tuhan pula lah akhir dari seluruh ziarah hidup kita sebagai manusia beriman. Tuhan layak dipuji karena kebaikan, kasih setia, kemurahan-nya, dan rahmat-nya yang besar kepada kita. Dan inilah kewajiban semua makhluk untuk memuji tuhan sebagai penciptanya,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya Usfa Yursa, mengatakan Pesparawi merupakan kegiatan yang bersifat perayaan ritual yang dibarengi dengan ungkapan syukur dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha kuasa, serta rasa gembira yang bersifat rohani. Dirinya berharap kiranya pelaksanaan pesparawi x tingkat provinsi kalimantan barat tidak hanya sekedar menjadi ajang perlombaan semata, namun juga sebagai upaya pembinaan mental, spiritual dan moral umat kristiani, sebagai perwujudan keimanan umat kristiani, memupuk tali persaudaraan, rasa kebersamaan dan kesatuan umat kristen bersama umat berbeda agama lainnya di Kalbar.
“Perlu kami sampaikan, dalam persiapan pesparawi ini, semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini saling melengkapi, saling bergotong royong tanpa membedakan suku, agama dan ras sesuai dengan visi misi kabupaten melawi yang adil, pantas, hebat berlandaskan gotong royong serta harmonis dalam keberagaman. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin mengajak seluruh masyarakat Melawi untuk ikut menyukseskan pagelaran Pesparawi ini. Mari kita tunjukkan Melawi adalah daerah yang menjunjung tinggi sikap toleransi, daerah yang rukun dan damai, daerah yang selalu harmonis dalam keberagaman,” ajaknya.
Orang nomor satu di Melawi itu mengatakan, Pesparawi bukanlah semata-mata hanya pesta paduan suara rohani, tetapi acara ini adalah momentum untuk menegaskan kembali seruan kebersamaan dan keberagaman sebagai anak bangsa, dengan berbagai suku, agama, maupun keragaman budaya yang melekat nilai-nilai untuk saling menghargai dan menghormati.
“Saya juga berharap melalui Pesparawi ini, umat kristiani di Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Melawi dapat mengembangkan kreatifitas seni budaya yang hidup dalam tata ibadah umat kristiani sekaligus meningkatkan mutu paduan suara, pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar peserta kontingen pesparawi dari kabupaten/kota se Kalimantan Barat. Dengan demikian kehadiran saudara-saudara sekalian bukan hanya semata-mata untuk bernyanyi dalam pesta paduan suara rohani, tetapi kehadiran anda adalah pesta untuk membawa kabar damai, kabar persaudaraan, dan kabar persatuan,” harapnya.
Di tempat yang sama, Kakanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat, Dr. H. Muhajirin Yanis, mengatakan bahwa dirinya menyambut gembura dengan pelaksanaan ini. Tentunya kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kerjasama antar gereja, masyarakat dalam persatuan dan kesatuan Indonesia.
“Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kerukunan hidup beragama dan umat beragama dalan kehidupan Nasional. Kegiatan ini secara langsung dan tidak langsung telah membantu mengembangkan penghayatan ajaran agama melalui suatu kegiatan. Kiranya hasil yang akan dicapai, memacu kita semua, menjadi teladan dalam diri kita,” ungkapnya. (*)
Lasarus Kritik Soal Anggaran Dari Provinsi
Dikesempatan yang sama, Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, yang hadir dalam kegiatan itu, sedikit mengkritik pemerintah provinsi Kalvar terkait penganggaran kegiatan. Ia mempertanyakan kenapa Provinsi yang mempunyai gawai malah lebih kecil menganggarkan kegiatan Pesparawi tersebut dibandingkan Kabupaten Melawi.
“Pesparawi ini adalah kegiatan rutin, dan yang punya gawai adalah Provinsi Kalimantan Barat. Dalam penganggarannya Rp. 4 milyar dari Provinsi dan Rp. 7 Milyar dari Kabupaten Melawi. Kenapa anggaran Provinsi lebih kecil dari Kabupaten. Padahal ini gawai provinsi, seharusnya Provinsi lebih besar. Ini harus jadi catatan dan kedepannya yang punya gawai harus lebih besar dalam penganggaran,” katanya.
Dalam paparannya, Lasarus memberikan bantuan kepada setiap peserta Kabupaten/ kota masing-masing Rp. 5 juta. Bantuan itu diberikan sebagai tambahan operasional para masing-masing kontingen selama di Melawi. “Tehnis dananya saya serahkan ke ketua panitia dan ketua panitia yang membagikan kepada setiap kontingen. Ada 14 Kabupaten/ kota, masing-masing dapat Rp. 5 juta,” ucapnya.
Diakhir arahannya, lasarus mengatakan tujuan utama kegiatan ini merajut kebersamaan, yang tentunya bagaimana semangat kebersamaan itu bisa semakin ditingkatkan. Sebagaimana semboyan Negara Republik Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila, yakni Bhinneka Tunggal Ika. “Semboyan negara ini menggambarkan kondisi Indonesia yang mempunyai banyak keragaman budaya, namun tetap menjadi satu bangsa,” katanya. (Ira)