Bendungan Hulu Sungai Kalsel Diminta Segera Selesaikan

×

Bendungan Hulu Sungai Kalsel Diminta Segera Selesaikan

Sebarkan artikel ini

Anggota Komisi II bidang Ekonomi Keuangan DPRD Kalimantan Selatan Gusti Perdana Kesuma di Banjarmasin, Kamis meminta pemerintah segera menyelesaikan pembangunan bendungan di daerah hulu sungai atau "Banua Enam" provinsi tersebut. <p style="text-align: justify;">Permintaan politisi muda Partai Golkar tersebut sesudah mendengar keterangan Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kalsel, Sriyono terkait masalah pertanian di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota itu. <br /><br />Ketika rapat kerja Komisi II DPRD Kalsel yang juga membidangi pertanian dengan Distan provinsi setempat beberapa waktu lalu, terungkap beragam masalah pertanian, antara lain kurang maksimlnya fungsi sarana irigasi sebagai penunjang produksi pertanian. <br /><br />Sementara penduduk Kalsel yang kini berjumlah sekitar 3,6 juta jiwa sebagian besar petani, sehingga perlu mendapat perhatian terkait mata pencaharian mereka, terutama yang berhubungan dengan bidang usaha tani, seperti irigasi/pengairan. <br /><br />Namun penanganan masalah irigasi/pengairan termasuk keberadaan bendungan yang merupakan sarana induk itu, merupakan kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum untuk tingkat pusat dan Dinas Pekerjaan Umum provinsi serta kabupaten/kota, katanya. <br /><br />Mantan Ketua Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalsel itu mengatakan, kini di provinsi itu ada tiga bendungan besar yang menjadi dambaan masyarakat terutama warga tani daerah "Banua Enam". <br /><br />Tiga bendungan yang belum purna dan masih menantikan kucuran dana dari pemerintah pusat serta perhatian Pemprov Kalsel itu, Bendungan Amandit di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. <br /><br />Selain itu, bendungan Alai di Kabupatan Hulu Sungai Tengah serta Bendungan Pitap di Kabupaten Balangan, ungkap mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel tersebut. <br /><br />"Kita berharap bendungan besar yang mampu mengairi lahan persawahan mencapai ribuan hektare itu segera berfungsi maksimal, terlebih sebagian sistem pertanian sawah di Kalsel belum irigasi teknis atau masih tadah hujan," katanyaa. <br /><br />Sementara Kalsel juga sebagai penyangga pangan nasional, di samping untuk memenuhi kebutuhan penduduk sendiri serta membantu masyarakat daerah tetangga, seperti Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, demikian Gusti Perdana. <strong>(phs/Ant)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.