Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah pada musim tanam April – September 2011 akan mengembangkan tanaman padi hibrida varietas bernas super seluas 60 hektare. <p style="text-align: justify;">"Jenis padi itu cocok dikembangkan saat menghadapi musim tanam April – September (Asep) karena lahan yang dibuka sedikit namun hasilnya cukup banyak dibanding varietas lainnya," kata Kepala Bidang Pertanian pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Barito Utara (Barut), Rosmadianor di Muara Teweh, Minggu.<br /><br />Menurut Rosmadianor, padi hibrida tersebut dikembangkan di lahan persawahan irigasi teknis di wilayah Kecamatan Teweh Tengah tersebar di Desa Trinsing, Trahean dan Transbangdep.<br /><br />Bibit padi hibrida itu, kata dia, berasal dari bantuan bantuan dari pemerintah pusat melalui program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) seluas 50 hektare dan APBD kabupaten seluas 10 hektare.<br /><br />"Pengembangan padi yang berhasil diuji coba pada lahan persawahan di wilayah Kecamatan Teweh Tengah pada musim tanam tahun lalu merupakan salah upaya untuk peningkatan hasil produksi padi di daerah ini," katanya. <br /><br />Dia mengatakan, uji coba padi hibrida pada musim tanam April-September 2010 seluas 75 hektare di Desa Trahean dan Transbangdep, Kecamatan Teweh Tengah dengan hasil produktifitas cukup tinggi sekitar 6,1 ton gabah kering panen (GKP) per hektare. <br /><br />Sementara varietas unggul nasional lainnya seperti ciherang hanya berkisar 3-4 ton GKP per hektarnya.<br /><br />"Meski mengembangkan padi hibrida, namun petani juga tetap menggunakan padi varietas ciherang yang sudah cocok dikembangkan warga di sejumlah sentra padi sawah di daerah ini," jelasnya.<br /><br />Pada musim tanam April-September tahun ini luas lahan yang akan dibuka sekitar 260 hektare dengan sasaran luas panen 258 hektare tersebar di sentra padi sawah di Kecamatan Teweh Tengah yakni Desa Trahean, Transbangdep dan Trinsing sekitar hektare.<br /><br />Kemudian di Kecamatan Gunung Timang hanya dibuka di Desa Rarawa dan Ketapang dan Kecamatan Montallat di Desa Pepas, Tumpang Laung I dan Kelurahan Montallat dengan varietas padi sawah jenis ciherang, nekonggo dan ivaris 1.<br /><br />"Luas sasaran tanaman padi pada musim tanam April-September ini memang berkurang dibanding Oktober- Maret karena biasanya memasuki musim kemarau, sehingga petani hanya membuka lahan persawahan pada daerah tertentu," katanya. <strong>(das/ant)</strong></p>