Nanga Pinoh (Kalimantan-News)-Banyaknya bangunan rumah penangkaran walet di Kabupaten Melawi, khususnya di Nanga Pinoh dinilai tidak memperhatikan aspek lingkungan serta tata ruang. <p style="text-align: justify;">"Bagaimana Bupati Melawi dapat mewujudkan Melawi Sehat dan menata kota Nanga Pinoh,kalau keberada rumah penangkaran walet tidak memperhatikan aspek lingkungan," ungkap Prianto, warga Nanga Pinoh pada kalimantan-news.com, Selasa (30/10/2012)<br /><br />Prianto menambahkan, maraknya bengunan penangkaran walet ditengah-tengah kota Nanga Pinoh dan di lokasi padat penduduk tersebut, seharusnya segera di lakukan penertiban oleh Pemerintah Daerah, karena dikhawatirkan dapat menjadi polemik dikemudian hari. <br /><br />Apalagi keberadaan banguan penangkaran rumah walet ini akan berpengaruh sekali dengan dampak lingkungan terutama kesehatan warga setempat.<br /><br />"Jika Pemerintah Daerah tidak melakukan penertiban terhadap rumah penangkaran walet,dikhawatirkan akan menimbulkan pokemik dikemudian hari,”ujarnya.<br /><br />Selain itu Prianto mendesak Pemerintah Derah dalam hal ini Istansi terkait untuk segera mengeluarkan aturan yang berkekuatan hukum yang jelas terhadap keberada rumah penagkaran walet ini. Karena aturan tersebut sangatlah penting, sebelum bangunan pengangkaran walet ini semakin marak. <br /><br />Hal ini cukup beralasan memnggingat Kabupaten Melawi merupakan Kabupaten yang baru, sehingga perbaikan ruang tata kota masih dapat dilakukan.Selain itu penagkaran walet ini memiliki aspek ekonomis yang tinggi, sehingga dengan ada aturan yang jelas akan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Melawi.<br /><br />"Pemerintah Derah mesti membuat aturan yang jelas tentang pengangkaran walet,karena penangkaran walet memiliki potensi ekonomis yang tinggi,sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Melawi",pungkasnya. <strong>(phs)</strong></p>