Bupati Kotabaru, Kalimantan Selatan, H Irhami Ridjani menyatakan ingin membangun tiga jembatan untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi di daerah itu. <p style="text-align: justify;">"Saya yakin dengan tiga jembatan itu nanti, pertumbuhan ekonomi di Kotabaru akan lebih pesat dibandingkan dengan daerah lain," katanya dalam sebuah kesempatan.<br /><br />Tiga jembatan yang dimaksud, yakni jembatan penyeberangan yang menghubungkan Pulau Laut dengan daratan Kalimantan (Tanjung Ayun-Tarjun) sepanjang 3,5 km.<br /><br />Selanjutnya jembatan udara, yakni membuka transportasi udara melalui pembangunan bandara yang lebih baik dan memenuhi standar kualifikasi untuk pesawat berbadan besar.<br /><br />"Dengan bandara yang memenuhi standar, maka akan banyak pesawat berbadan besar masuk untuk membuka rute penerbangan Kotabaru-Surabaya, Kotabaru-Bali, Kotabaru-Jakarta dan Kotabaru-Sulawesi serta beberapa kota lainnya di Indonesia," ujarnya.<br /><br />Selanjutnya kata Bupati, jembatan ketiga yang ingin saya bangun adalah jembatan perdagangan.<br /><br />Jembatan perdagangan tersebut akan dibangun setelah Pemkab Kotabaru merelokasi Bandara Gusti Syamsir Alam Stagen, ke lokasi lain, karena di lokasi yang lama sulit untuk dikembangkan menjadi bandara yang refresentatif.<br /><br />"Lokasi eks bandara itu akan kita gunakan sebagai lokasi pelabuhan peti kemas yang akan menampung berbagai macam barang dari dalam dan luar negeri," kata Irhami.<br /><br />Irhami optimis, dengan tersedianya pelabuhan petikemas yang refresentatif akan banyak kapal-kapal cargo yang mengangkut barang baik dalam negeri maupun luar negeri di Kotabaru untuk dikirimkan ke daerah-daerah lain.<br /><br />"Dengan demikian, jembatan ketiga itu akan mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Kotabaru di masa-masa yang akan datang," tambahnya.<br /><br />Khusus untuk relokasi bandara, Irhami enggan menyebutkan rencana lokasi, karena khawatir akan menimbulkan spekulasi harga tanah di lokasi tersebut.<br /><br />Untuk membangun jembatan Tanjung Ayun-Tarjun, kini sudah ada investor yang sanggup membiayai pembangunan jembatan itu dengan cara hibah, yakni perusahaan group PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO).<br /><br />Perpanjang landasan pacu Untuk mendukung laju pertumbuhan ekonomi Kotabaru pemerintah daerah membutuhkan dukungan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, terutama untuk meningkatkan infrastruktur di Bandara Stagen, misalkan penambahan landasan pacu.<br /><br />Dijelaskan Kabid Perhubungan Udara H Paiman, saat ini panjang landasan pacu Bandara Gusti Syamsir Alam Stagen baru 1.650 meter, diharapkan pada 2015 landasan pacu mencapai 1.750 meter.<br /><br />"Mudah-mudahan tahun ini Kementerian Perhubungan kembali mengalokasikan dana untuk membangun landasan pacu," katanya.<br /><br />Menurut dia, pembangunan landasan pacu Stagen menjadi 1.750-2.200 meter telah direncanakan pemerintah melalui dana APBN Kotabaru 2009.<br /><br />Namun, karena sesuatu hal rencana tersebut ditunda dan pemerintah daerah diharapkan dapat membantu memfasilitasi relokasi bangunan dan jalan yang akan masuk ke landasan pacu Bandara yang masih berstatus milik pemerintah pusat itu.<br /><br />Untuk membangun landasan pacu, lanjut dia, pemerintah perlu merelokasi sejumlah rumah warga Stagen, ratusan meter Jalan Raya Stagen, Mapolsek Pulau Laut Utara serta sekolah dasar.<br /><br />Dengan panjang landasan pacu yang ada saat ini Bandara Gusti Syamsir Alam hanya mampu melayani pendaratan pesawat jenis ATR 42.<br /><br />"Padahal ke depan pemerintah mentargetkan Bandara tersebut dapat melayani pesawat berbadan besar," katanya.<br /><br />Dia mengatakan, Dinas Perhubungan Kotabaru telah kedatangan pihak perusahaan maskapai penerbangan Merpati Airlines yang akan membuka penerbangan Kotabaru-Banjarmasin.<br /><br />Rencana beroperasinya pesawat Merpati Airlines di Bandara Stagen untuk menutupi hari kosong yang tidak ada penerbangan di Bandara tersebut.<br /><br />Direlokasi Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani, mengatakan, pihaknya berencana mengembangkan bandara Stagen menjadi bandara yang dapat melayani pesawat berbadan besar untuk penerbangan ke Pulau Bali, Jakarta, Surabaya, dan Sulawesi.<br /><br />Sementara kondisi di lapangan, bandara tidak dapat dikembangkan karena area di lokasi terbatas, kata Bupati.<br /><br />Irhami mengaku telah menetapkan lokasi yang direncanakan untuk bandara Gusti Syamsir Alam.<br /><br />Ia berharap, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) tetap merahasiakan rencana lokasi yang baru untuk bandara, karena dikhawatirkan akan dijadikan kesempatan bagi makelar tanah.<br /><br />Diharapkan Bappeda tidak membocorkan rencana lokasi, untuk menjaga kestabilan harga tanah. Agar rencana relokasi tersebut segera terealisasi, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Perhubungan.<br /><br />Panjang landasan pacu Bandara di Stagen baru 1.650 meter dan sebelum ada rencana relokasi, pemerintah setempat mulanya berencana menambah panjang landasan pacu hingga 2.000 meter lebih, namun terkendala permukiman penduduk, jalan raya serta Mapolres Pulau Laut Utara.<br /><br />Dengan panjang landasan pacu seperti saat ini, bandara Stagen hanya mampu melayani pesawat jenis ATR-42 dengan kapasitas kursi sekitar 50 seat.<br /><br />Sedangkan pesawat yang beroperasi di bandara tersebut saat ini, pesawat dari Maskapai Trigana Air, Kalstar dan sejumlah pesawat carter dari sejumlah perusahaan tambang batubara dan perkebunan.<br /><br />Meski panjang runway baru sekitar 1.650 meter, Bandara Stagen Kotabaru tetap diminati sejumlah maskapai penerbangan, selain tiga mamskapai yang kini telah mengoperasikan pesawatnya di bandara tersebut, yakni, Kalstar, Trigana Air dan Susi Air.<br /><br />Di antaranya, kata Kepala Dinas Perhubungan M Riduan didampingi Kabid Perhubungan Udara Paiman, maskapai penerbangan Wings Air (Lion Air Group) berencana memulai beroperasi melayani penumpang di Bandara Gusti Syamsir Alam Kotabaru, Kalimantan Selatan, pada Mei 2011.<br /><br />Maskapai tersebut mengoperasikan pesawat jenis ATR-72 dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 72 seat.<br /><br />Setelah melakukan uji daya dukung landasan pacu Bandara Gusti Syamsir Alam Stagen, maskapai memutuskan untuk segera beroperasi melayani penumpang reguler.<br /><br />Rencananya pesawat Wings Air itu akan membuka penerbangan Balikpapan, Sulawesi, Kotabaru dan Banjarmasin (PP).<br /><br />Menurut dia, dengan beroperasinya Wings Air di Kotabaru, diharapkan harga tiket akan lebih murah dibandingkan dengan yang lainnya.<br /><br />"Insya Allah harganya akan lebih murah, karena kapasitas pesawat lebih banyak dibandingkan dengan kapasitas Trigana Air dan Kalstar yang kini beroperasi di bandara Kotabaru," ujar Paiman tanpa menyebutkan secara detil harga tiket.<br /><br />Selain harga tiket lebih murah, penumpang juga mendapatkan kemudahan yang lainnya.<br /><br />Diantaranya, penumpang yang hendak melanjutkan penerbangannya ke daerah lain, misalnya ke Jakarta, Surabaya atau yang lainnya dengan menggunakan pesawat Lion Air hanya cukup transit, karena Wings Air satu group dengan Lion Air.<br /><br />Sementara itu, maskapai penerbangan Susi Air awal April membuka penerbangan di Bandara Gusti Syamsir Alam, Stagen.<br /><br />Adapun pesawat yang dioperasikan di bandara Stagen tersebut jenis Cessna Caravan C208 dengan kapasitas 12 seat atau tempat duduk.<br /><br />Tahap awal, kata Paiman, pesawat Susi Air membuka penerbangan untuk rute Balikpapan-Kotabaru setiap hari pada sore hari.<br /><br />Khusus pada Minggu, penerbangan Balikpapan dibuka pagi hari.<br /><br />Sedangkan untuk penerbangan rute Kotabaru-Banjarmasin, dibuka Minggu sore.<br /><br />Pesawat Susi Air merupakan penerbangan reguler yang melayani penumpang Kotabaru-Balikpapan pulang pergi.<br /><br />Sementara itu, untuk menjadikan Bandara Stagen dapat tetap eksis di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, Pemkab Kotabaru sejak ‘satu dasa warsa’ telah menggelontorkan dana miliaran rupiah.<br /><br />Dana tersebut digunakan untuk mensubsidi tiket, agar pesawat yang beroperasi tidak merugi dan tetap membuka penerbangan Kotabaru-Banjarmasin (PP) dan daerah lainnya.<br /><br />Karena apabila kapasitas tempat duduk tidak terpenuhi syarat minimal, maka pesawat tidak akan beroperasi disebapkan biaya operasional tidak tertutupi.<br /><br />Selain subsidi, dana tersebut juga untuk mendukung perlengkapan sarana infrastruktur di Bandara Stagen Kotabaru. <strong>(phs/Ant)</strong></p>