SINTANG, KN – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yustinus J membuka pelaksanaan musyawarah cabang ke IV Dewan Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Katolik (DPC ISKA) Kabupaten Sintang di Balai Kenyalang, Sabtu, 21 Agustus 2021.
Yustinus J menyampaikan bahwa Pemkab Sintang sangat mendukung kegiatan musyawarah cabang yang dilaksanakan oleh DPC ISKA Sintang ini.
“Kami berharap ISKA Sintang bisa berperan lebih banyak lagi dalam membantu Pemerintah Kabupaten Sintang dalam membangun masyarakat dan daerah. ISKA Sintang bisa memberikan masukan dan saran serta membantu Pemkab Sintang untuk membangun masyarakat. Bantuan dan saran dari ISKA Sintang sangat penting karena ISKA Sintang setara dengan organisasi cendikiawan lain seperti ICMI dan PIKI,” terang Yustinus J.
Pemkab Sintang, kata dia berharap ISKA Sintang bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan organisasi lain dalam membangun Kabupaten Sintang. Para sarjana dan cendikiawan Katolik juga diminta selalu aktif terlibat dalam kegiatan gereja dan sosial masyarakat. Sebagai contoh, di saat pandemi Covid-19 ini, ISKA Sintang bisa membantu bahkan menjadi penggerak untuk menerapkan protokol kesehatan. Pemikiran dari para cendikiawan Katolik sangat diperlukan dalam membangun gereja dan daerah.
“Kami mengajak siapa saja untuk membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kami berharap ISKA Sintang, bisa mandiri, terbuka, kritis, dan mengabdi ilmu pengetahuan dengan baik. ISKA Sintang juga bisa membantu penguatan pemahaman akan keberagaman dan karakter bangsa dalam bentuk bersama-sama organisasi berbasis agama lain yang ada di Kabupaten Sintang dalam membangun daerah,” ucap Yustinus J.
Hargo Mandirahardjo Ketua Umum Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) mengajak jajaran ISKA Kabupaten Sintang dan Kalimantan Barat untuk terus menebarkan semangat dan sikap optimisme serta penuh harapan untuk mewujudkan Indonesia maju.
“Di saat pandemi ini, kita dituntut bersama melawan penyebaran Covid-19. Indonesia punya modal kebhinekaan, gotong royong dan solidaritas anak bangsa yang kuat untuk menghadapi pandemi. Kita bisa bergandengan tangan, merapatkan barisan untuk keluar dari krisis karena pandemi ini, lakukan protokol kesehatan secara ketat,” pesan Hargo Mandirahardjo.
ISKA sudah berdiri sejak 63 tahun yang lalu. Setiap daerah memiliki tantangan sendiri, ISKA Kabupaten Sintang tentu memiliki tantangan sendiri dan beda dengan daerah lain. Muscab tidak hanya menjadi penguat organisasi dan pemilihan pengurus, melainkan juga untuk melakukan konsolidasi, menggerakan amanat organisasi bahkan melihat dinamika di sekitar. Supaya memiliki perspektif untuk memajukan organisasi.
“Saya mengingatkan, ISKA merupakan wadah para cendikiawan Katolik, yang mau mengabdikan diri bagi gereja, bangsa dan negara. Yang terpanggil menjadi pengurus dan anggota ISKA dengan sendirinya terpanggil untuk melayani gereja dan negara dengan berbagai profesi dan potensi intelektual masing-masing anggota,” tukasnya. (*)