SINTANG, KN – Anggota DPRD Sintang, Agustinus, S.H menyampaikan keprihatinannya karena agenda tahunan yaitu Gawai Dayak ditiadakan untuk tahun ini.
“Tidak adanya Gawai Dayak pada tahun ini karena kondisi Covid-19, tentunya kita sangat prihatin mengingat ini sebenarnya budaya tradisi orang Dayak yang setiap tahunnya laksanakan, namun dengan kondisi seperti ini saya yakin, masyarakat Dayak bisa menerima bahwa sesuai dengan anjuran pemerintah kita tidak boleh berpesta dan tidak boleh berkumpul,” kata Agustinus.
Lanjut Politisi Partai Perindo ini, Gawai Nyelepat Tahun yang dilaksanakan setiap tahun untuk mengucap syukur atas panen Agustinus mengatakan, ritual padi yang menjadi inti gawai tetap bisa dan tetap harus dilaksanakan oleh masyarakat Dayak, hanya saja tahun ini dilakukan tanpa keramaian berlebih seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Budaya tradisi tidak salah untuk dilaksanakan, karena ritual memberkati alat-alat untuk berladang, seperti pisau, kapak, dan benih-benih padi yang merupakan inti gawai itu bisa dilaksanakan, mohon maaf, hanya potong ayam satu ekor serta sesajian untuk ritualnya, itu bisa dilaksanakan. Karna itu tidak bisa ditinggalkan ya, Nyengkelan itu,” ungkap Agus lagi.
“Mungkin kalau ada yang mau melaksanakan Bilang Pekain atau nikah adat, Ngansah Gigi, Manik Nemiak, dan atau tradisi lainnya itu bisa dilakukan cuma tidak dengan cara meriah, tidak dengan mengumpulkan banyak orang, tapi benar-benar melaksanakan budaya tradisi, yang setiap tahun rutin dilaksanakan. Inti dari gawai itu boleh dilaksanakan tapi tidak dengan berpesta pora. Itu yang saya anjurkan kepada masyarakat kita,” tutup pria yang juga merupakan Ketua Front Pembela Dayak Kecamatan Sepauk itu. (*)