SINTANG – Masyarakat Kabupaten Sintang mengeluhkan langkanya gas melon 3 kg, mereka meminta kepada pihak kepolisian dan instansi terkait untuk menindak tegas oknum agen dan pangkalan gas LPG yang nakal.
Hal ini menyusul menghilangnya peredaran gas melon 3 kg di tengah masyarakat, jika pun ada harganya pun jauh melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
Hal ini bisa terjadi akibat permainan oknum agen dan pangkalan nakal yang menjual harga tinggi kepada pengecer dengan harga diluar HET yang ditentukan.
“Akibatnya, para pedagang dan pengecer menjual kembali dengan harga yang lebih tinggi” ucap Erna pada media ini Senin (22/7/2024).
Lanjut Erna, dengan kondisi seperti ini seharusnya pihak kepolisian dan instansi terkait lebih peka, jangan menunggu, “ada informasi harga melebihi HET segera tindaklanjuti kalau perlu proses hukum dan cabut izin operasionalnya, agar ada efek jera” ucap Erna dengan nada kesal.
Hal senada di ungkapkan, Kamarudin, sebenarnya gas LPG ini tidak kosong maupun langka, tapi karena ini sudah permainan mencari keuntungan besar maka ini di sengaja oleh oknum Agen dan pangkalan gas LPG disalahgunakan untuk meraup keuntungan pribadi dengan merugikan masyarakat umum.
“saya kira kalau mereka tidak nakal pasti gas LPG melon ini normal dan aman-aman saja, tapi karena dipermainkan untuk meraup keuntungan lebih besar makanya gas melon langka dan mahal, harganya” ujarnya.
“Kita hanya berharap, semoga pihak kepolisian dan instansi terkait masih punya hati nurani untuk membantu rakyat kecil yang membutuhkan” pungkasnya. (*)