SEKADAU – Mulai lagi, LPG 3 Kilogram bersubsidi di sekadau langka. Entah’ apa sebabnya, padahal tidak ada pengurangan dari Pertamina ke beberapa agen di sekadau. Demikian juga dari agen ke pangkalan.
Mila, seorang Ibu saat ditanya wartawan ini mengatakan, ya’ gas LPG 3 kilogram langka bang, semua toko tidak ada jual. Lebih enak cari emas daripada beli gas,” ujarnya.
Demikian juga dengan Tambunan, seorang bapak yang juga sudah lama menunggu gas LPG 3 kilogram datang, katanya sih’ sebentar lagi sampai bang,” ucapnya.
Pemilik pangkalan Esensia, Sumi Jalan Merdeka Timur nomor 85 (Jalan Sintang) saat ditemui wartawan katakan, jatah pangkalannya setiap bulan 5.040 tabung LPG 3 kilogram.
Pangkalannya dapat suplay dari PT. Sinyal Sekadau tahun 2017 sebanyak 5.600 tabung LPG 3 kilogram dan mulai bulan April tahun 2018 ini berkurang menjadi 5.040 tabung.
Sumi katakan, alasan pengurangan jatahnya itu dari pertamina.
Ditanya oleh wartawan media ini kepada Sumi, berapa jatah LPG 3 kilogram untuk pangkalannya sekali DO, ia jawab’ 280 tabung sekali DO.
Namun, ia ketangkap basah oleh wartawan ketika Truk Sinyal Sekadau hendak menurunkan tabung LPG 3 kilogram yang masih segel ke pangkalan Esensia miliknya. Ternyata, sekali DO sebanyak 560 tabung, bukan 280. Karna memang sekali DO dari pertamina atau agen tetap 560 tabung.
Pak Ako, pemilik Pangkalan Sumber Jaya yang mendapat suplay dari PT. Roda Jaya Gemilang juga mengatakan sekali datang DO sebanyak 560 (1 truk). Pangkalan Sumber Jaya miliknya mendapat jatah 1 kali seminggu (560 tabung) LPG 3 kilogram.
“Sekali datang kita bagikan ke kampung-kampung 50 tabung untuk satu kampung,” ucapnya.
Sementara itu, pemilik Pangkalan Videlta atas nama Linda Yani yang mendapat suplay dari PT. Sekadau Prima Daya, ia katakan hanya mendapat kirimam dua kali sebulan. Satu kali kirim satu truk (satu DO) berjumlah 560 tabung.
Namun, awak media inipun berhasil mendapat inpormasi dari lapangan bahwa, pangkalan Videlta milik Linda Yani yang berlokasi di jalan Sintang -Sekadau desa Mungguk, jarang buka, kalaupun buka hanya beberapa jam saja untuk melayani pembeli. Sisanya, entah suplay kemana.
Dikonfirmasi kepada Sekretaris Dinas Kop. UKM dan Perdagangan Kabupaten Sekadau, Sarno mengatakan, di Kabupaten Sekadau ada 3 (tiga) agen LPG 3 kilogram yakni, PT. Sinyal Sekadau milik Rita Susanti, PT. Sekadau Prima Daya milik Harry Adryanto dan PT. Roda Jaya Gemilang Milik Esther Christie.
“Dari masing-masing agen diatas menyuplay kepada pangkalan yang mengambil dari mereka,” kata Sarno ditemui dikantornya, Rabu (8/8/18).
Terkait langkanya tabung gas LPG 3 kilogram di sekadau, ia katakan sudah menghubungi para agen kenapa bisa terjadi kelangkaan seperti ini. Padahal, suplay LPG 3 kilogram dari pertamina masih seperti biasa dan tidak ada pengurangan.
“Untuk itu, kedepannya agar pemilik pangkalan yang ada di sekadau supaya mendata kemana suplaynya, agar kita tau. Kalau ke masyarakat dan pengecer, berapa harga jual ecerannya dan jangan sampai menjual dengan harga semaunya, kasian masyarakat,” ucapnya.
Selain itu kata dia, harga juga sudah ditetapkan oleh pertamina, harga jual dari agen ke pangkalan 14.500 rupiah (dalam kota) dan harga Head dari pangkalan 16.500 rupiah.
“Selama ini para agen LPG 3 kilogram di sekadau, belum pernah membuat laporan ke kami sebagai pihak Pemkab. Yang ada hanya laporan dari pertamina. Sekarang, kami minta semua agen dan pangkalan di sekadau wajib melapor dan membuat laporan pada awal bulan,” jelas Sarno.
Sarno juga meminta kepada para agen dan pangkalan, agar mengontrol harga LPG 3 kilogram, jika harga terlalu tinggi, stop penjualannya.
“Dalam waktu dekat, kita akan mengundang seluruh agen dan pangkalan yang ada di sekadau untuk membahas masalah ini,” ujarnya. (AS)