Menghadapi Hari Raya Idul Kurban tahun 2013/1434 Hijriyah, pemerintah melalui Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Utara (Barut) Kalimantan Tengah, akan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban. <p style="text-align: justify;">"Pemeriksaan kesehatan difokuskan pada hewan ternak seperti kambing dan sapi yang dilakukan petugas khusus termasuk dokter hewan," kata Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Barito Utara, Indah Utari di Muara Teweh, Jumat.<br /><br />Menurut Indah, pihaknya akan melakukan pemeriksaan hewan bagi penyedia atau penjual hewan kurban di sejumlah tempat.<br /><br />Pemeriksaan itu akan berakhir sebelum Hari Raya Idul Adha nanti, karena sebagian sapi kurban selain dari peternak setempat juga didatangkan dari luar daerah di antaranya Banjarmasin, Banjarbaru dan Pleihari, Kalimantan Selatan (Kalsel).<br /><br />"Jadi diperkirakan tidak terserang penyakit antraks maupun virus Jembrana. Namun kami tetap memeriksa hewan kurban tersebut," katanya.<br /><br />Dia mengatakan, meski hewan kurban seperti sapi dari Bali berasal dari luar daerah, namun diketahui sudah lama dikembangkan masyarakat di kabupaten pedalaman Sungai Barito tersebut.<br /><br />Banyak warga di Desa Sei Rahayu, Desa Butong dan Dusun Parangkampeng Kecamatan Teweh Tengah yang memelihari sapi khas Bali tersebut, ujarnya.<br /><br />Meski sebagian hasil ternak warga, kata dia, diperkirakan masih ada warga atau peternak yang mendatangkan sapi Bali untuk hewan kurban dari luar daerah tersebut.<br /><br />"Hewan kurban ini sudah diperiksa oleh petugas kesehatan setempat, namun setelah sampai di Muara Teweh akan kami periksa kembali," tegasnya.<strong> (das/ant)</strong></p>