DPRD : Kaltim Belum Bebas Pekerja Anak

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur (Kaltim) mengatakan hingga saat ini Kaltim masih belum bebas pekerja anak baik yang dipekerjakan dengan layak maupun tidak. <p style="text-align: justify;">"Saat ini di Kaltim masih mudah ditemui pekerja anak, baik yang dipekerjakan dengan layak maupun tidak. Salah satunya sebagai pekerja jalanan di banyak sudut kota seperti di Samarinda. Semestinya hal ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah dalam menuntaskan program pekerja anak," kata Anggota DPRD Kaltim�HM Darlis Pattalongi di Samarinda, Jumat.<br /><br />Menurut Darlis, jika merujuk target dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans),�Indonesia akan terbebas dari pekerja anak pada 2020.<br /><br />"Itu terlalu lama sekali, tentu harapan kita semua untuk Kaltim bisa terlaksana secepatnya," kata Darlis.<br /><br />Faktanya, sering dijumpai pekerja anak di ruas-ruas pemberhentian lampu lalu lintas jalan raya, katanya.<br /><br />"Memang umumnya pekerja-pekerja anak sebagian besar bekerja di usaha yang kelas beromzet kecil, seperti berjualan koran atau makan-minum di pemberhentian�lampu lalu lintas. Ini nyata di depan mata kita, ini harus ditangani, jangan dibiarkan," kata Anggota DPRD dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini.<br /><br />Meski ada realita pekerja anak tersebut mayoritas bekerja di luar jam aktif sekolah.Beragam kemungkinan mengapa mereka dipekerjakan muncul. Mulai dari membantu perekonomian keluarga, korban ketidakharmonisan keluarga sampai sebab yang sangat memprihatinkan ada yang terikat sindikat pengeksploitasi anak, katanya.<br /><br />"Prihatin melihat kondisi tersebut, peringatan Hari Anak Nasional semestinya dapat menjadi momen mengevaluasi kondisi seperti ini," harap Darlis.<br /><br />Dia menambahkan, pada sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) lain pekerja anak juga dimanfaatkan oleh para pemilik usaha.<br /><br />"Bisa jadi sebenarnya, pemilik usaha tidak ingin mempekerjakan anak. Hanya karena desakan ekonomi keluarga dari si anak tersebut, mereka terpaksa mempekerjakan. Ini memang dilema," kata Darlis. <strong>(das/ant)</strong></p>