Menteri Komunikasi dan Informatika Tiffatul Sembiring mengatakan pihaknya bersama Badan Regulasi Telekomunikasi dan Badan Reserse Kriminal Polri segera bertemu untuk membahas penipuan penyedot pulsa bermodus pesan layanan singkat (SMS). <p style="text-align: justify;">Menteri Komunikasi dan Informatika Tiffatul Sembiring mengatakan pihaknya bersama Badan Regulasi Telekomunikasi dan Badan Reserse Kriminal Polri segera bertemu untuk membahas penipuan penyedot pulsa bermodus pesan layanan singkat (SMS).<br /><br />"Hari Selasa (11/10) mendatang kita akan bertemu dengan BRTI dan Menkominfo dan Bareskrim Polri. Kita akan mencermati lebih dalam siapa yang melakukan pencurian pulsa, dan itu adalah kriminal," katanya di Jakarta, Kamis.<br /><br />Ia mengatakan, berdasarkan data pengaduan masyarakat ke posko pengaduan, setidaknya telah ada 9.000 laporan mengenai SMS penipuan. Pengaduan ini masuk melalui nomor pengaduan BRTI 159.<br /><br />"Pengaduan ini akan dibuka terus dan lebih dari 90 persen sudah ditindaklanjuti," katanya.<br /><br />Ia memperkirakan kerugian masyarakat dari penipuan bermodus SMS yang menyedot pulsa tersebut mencapai miliaran rupiah.<br /><br />Hal ini karena, menurut dia, saat ini lalu lintas pesan layanan singkat di Indonesia sudah bisa menyentuh satu miliar.<br /><br />Ia menjelaskan pihaknya telah memanggil dan bertemu dengan 10 operator telekomunikasi yang ada di Indonesia. Hasilnya, mereka sepakat menyetop layanan yang dicurigai dengan layanan penyedot pulsa.<br /><br />Menurut dia, layanan penyedot pulsa memiliki karateristik dengan empat nomor digit. "Yang menyedot pulsa itu dengan nomornya empat karakter ABCD saya sebut begitu," katanya.<br /><br />Sedangkan layanan dengan nomor 08XXXXXX merupakan penipuan yang seringkali berganti nomor. "Kalau yang empat karakter itu lebih mudah diputus," katanya.<br /><br />Ia menambahkan, BRTI telah memberikan daftar hitam kepada sekitar 60 konten provider yang dinilai nakal sejak bulan Juli. Para konten provider yang masuk daftar hitam dilarang menjalin bisnis dengan pihak operator.<br /><br />Sementara itu, ia juga mengharapkan masyarakat tidak mudah tergiur dengan SMS yang menawarkan hadiah atau kesenangan lainnya.<br /><br />"Jadi masyarakat juga diminta tidak mudah merespon sesuatu jangan yes yes saja," katanya.(Eka/Ant)</p>