Melawi, KN – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kabupaten Melawi kembali melakukan wisuda angkatan ke 5 tahun akademik 2020/2021, Selasa (17/11/2020) di Jalan Rawat Inap STKIP Melawi. Kali ini sedikit berbeda, wisuda di gelar di ruang terbuka, dengan menerapkan protokol kesehatan. Wisuda 198 mahasiswa itupun dilakukan dua sesi di hari yang sama. Dimana sesi pertama mewisuda 100 mahasiswa dan sesi kedua sebanyak 98 orang.
Wisuda itu juga tidak seperti biasanya, tanpa tamu undangan dari luar, dan orang tua mahasiswa yang menghadiri. Hal itu dilakukan untuk menghindari kerumunan di masa Pandemi Covid-19.
Ketua panitia Eko Fery Haryadi Saputro, M. Pd mengatakan, pelantikan yang dilakukan kali ini berjumlah 198 orang. Dengan rincian program studi yakni PGSD 134 orang, Penjaskes 33 orang, PAUD 17 orang, Matematika 10 orang dan Fisika 4 orang.
“Wisuda sengaja dilakukan dengan dua sesi, yakni pada sesi pertama dilaksanakan pada pukul 07.30 wib dan sesi kedua dilaksanakan pada pukul 13.30 wib. dari mahasiswa lima Prodi, yang baru pertama wisuda Prodi Fisika dan Matematika,” ungkapnya.
Usai pelaksanaan wisuda, Ketua STKIP Melawi, Septian Peterianus, pelaksanaan wisuda di masa Pandemi yang dilaksanakan tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres, dimana pihak polres tidakmengizinkan dan tidak juga melarang. Namun karena keinginan mahasiswa yang begitu kuat, maka tetap di laksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Septian mengatakan, terhadap para mahasiswa yang diwisuda tersebut rata-rata semuanya lulusan tepat waktu. “Jadi memang kita tekanan tidak ada lagi lulus di atas 8 semester. Dalam waktu satu tahun ini kita melihat perkembangannya. Bahkan lulusan yang antri saat ini sudah lebih dari dua ratus lebih di luar dari yang wisuda,” paparnya.
Septian berpesan untuk semua lulusan, memasuki era dan zaman yang menuntut saat ini, tidak lagi membuat mahasiswa berpikir bahwa dirinya orang kampung, dan sekolah di kota kecil. “Jadi ketika berbicara Mea, maka tingkat persaingan sudah lebih tinggi dan terbuka. Maka menuntut lulusan STKIP untuk menghadapi berkompetisi global dan harus berani,” paparnya.
Septian mengatakan, sejak dirinya menjadi kepala STKIP Melawi, kini sertifikat pendidik sudah naik menjadi 100 persen mendapatkan sertifikat pendidik dari pemerintah. “Jadi kita selalu sampaikan, bahwa kami tidak main main untuk menaikkan grade kampus. Harapan saya di akan datang, kampus ini menjadi kampus terbaik di Kalimantan,” ujarnya.
Septian mengatakan, peningkatan STKIP Melawi semakin tahun semakin meningkat. Tahun ini jumlah mahasiswa sudah naik 40 persen lebih dari sebelumnya. Saat ini PR terbesar kita menaikkan akreditasi, menjadikan semua prodi menjadi naik menjadi B.
Sementara itu, Ketua Senat, Y Ason, menambahkan wisuda kali ini sangat berbeda karena situasi, tetapi maknanya tidak berkurang. Dari sekian banyak wisuda, menunjukan bahwa STKIP Melawi bisa menyiapkan sumber daya manusia dengan baik. “Keberadaan STKIP ini juga menyediakan tingkat perguruan tinggi di daerah tertentu, agar adanya peningkatan SDM, dan pemerintah juga sudah menyadari hal itu,” ujarnya.
Dalam wisuda tersebut, juga mengumumkan mahasiswa lulusan tercepat dan yang terbaik. Di masa masing-masing Prodi memiliki lulusan tercepat dan terbaik.
Lulusan tercepat Prodi PGSD atas nama, Thia Monica dengan masa studi 3,7 tahun. Kemudian Prodi Penjaskes atas Nama Rayhan Ramadhan dengan masa studi 3,8 tahun, Prodi PG PAUD atas nama Elna masa studi 3,7, Prodi Matematika atas nama Sri Wati Wahyu Lestari, dengan masa studi 3,7 tahun, dan Prodi Fisika atas nama Evi Setiawan dengan masa studi 3,8 tahun.
Sementara untuk lulusan terbaik, Prodi PGSD atas nama Hendrica Liya dengan IPK 3,91, Prodi Penjaskes atas nama Kardianus, dengan IPK 3,74,
Prodi PAUD atas nama Fitri Rosela. Dengan IPK 3, 57, Prodi Matematika atas nama Sri Wati Wahyu Lestari, dengan IPK 3,91, dan terakhir Prodi Fisika, atas nama Rahmat Setiawan dengan IPK 3,91. (Dir)