Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas, enam lainnya terluka akibat kecelakaan heli milik TNI Angkatan Darat di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Sabtu. <p style="text-align: justify;">Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim, Komisaris Besar Fajar Setiawan yang dihubungi dari Samarinda, Sabtu sore, menyatakan, heli yang mengangkut 19 penumpang termasuk pilot, kru dan warga sipil itu jatuh di dekat pos pengamanan perbatasan (pos pamtas) Malinau-Serawak.<br /><br />"Berdasarkan informasi terbaru yang kami terima dari Polres Malinau, sebanyak 13 orang dilaporkan meninggal dan enam selamat akibat jatuhnya heli tersebut," ungkap Fajar Setawan.<br /><br />Helikopter milik TNI AD jenis M17 itu, kata Fajar Setiawan, berangkat dari Kota Tarakan pada Sabtu pagi sekitar pukul 09. 00 Wita dengan mengangkut enam penumpang, tiga diantaranya warga sipil.<br /><br />Sekitar pukul 10.00 Wita, lanjut Fajar Setiawan, heli tersebut singgah di Desa Aupopin untuk mengambil 10 warga yang akan diperbantukan membangun Pos Pamtas Malinau-Serawak.<br /><br />"Pada pukul 10.20 Wita, heli tersebut kemudian meninggalkan Desa Aupoin dengan mengangkut 19 orang beserta logistik menuju Pos Pamtas Malinau-Serawak. Jarak antara Desa Aupopin dengan Pos Pamtas Malinau-Serawak sangat jauh dan bisa ditempuh selama tiga hari sehingga distribusi logistik tersebut memang harus ditempuh melalui udara," ungkap Fajar Setiawan.<br /><br />Heli tersebut, lanjut dia, jatuh di dekat lapangan bola Pos Pamtas Malinau-Serawak.<br /><br />"Jadi, heli itu jatuh saat akan mendarat di lapangan bola Pos Pamtas Manilai-Serawak. Saat ini, proses evakuasi seluruh korban ke Kota Tarakan masih berlangsung. Dari enam korban selamat tersebut, dua di antaranya kru dan empat warga sipil. Namun, untuk perkembangan lebih lanjut kami masih menunggu informasi dari Kapolres Malinau," kata Fajar Setiawan. <strong>(das/ant)</strong></p>