JAWA TENGAH – Dunia pendidikan di Indonesia saat ini memang masih belum merata, terlebih bila membandingkan kualitas, sarana dan prasarana antara yang ada di Pulau Jawa dengan luar Pulau Jawa. Menurut Anggota Komisi X DPR RI Popong Utje Djundjunan, hal tersebut harus disyukuri oleh dunia pendidikan di Pulau Jawa, bukan sebaliknya mengeluh dan selalu minta penambahan sarana dan prasarana.
“Komisi X berusaha, pemerintah pun juga berusaha. Selaku partner kerja, kami selalu bersinergi supaya tidak terlalu jomplang antara pendidikan yang ada di Pulau Jawa dengan pulau-pulau di luar Jawa terutama di perbatasan,” kata Popong, saat ditemui di sela-sela Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI terkait persiapan pelaksanaan UNBK dan UNKP di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, Kamis (14/3/2019).
Popong menambahkan, dirinya bukan tidak setuju dengan kemajuan pendidikan, tetapi harus dilihat juga bagaimana kondisi pendidikan di luar jawa terutama di perbatasan. “Di sana, apaplagi di perbatasan, itu boro-boro komputer puluhan. Jadi kalian yang di Jawa jangan terlalu banyak menuntut kepada pemerintah,” tegasnya.
Secara jujur, politisi fraksi Partai Golkar itu mengakui bila dibandingkan dengan negara-negara maju, pendidikan di Indonesia masih banyak yang harus dibenahi. Dengan ketertinggalan itu, justru harus jadi cambuk untuk mengejar ketertinggalan dan ebih maju. Sehingga bisa mensejajarkan diri dengan negara-negara tersebut.
“Karena kita melihat sendiri yang sangat jauh apalagi di perbatasan, kita mengelus dada, kan itu kenyataan yang pahit. Sangat berbeda kualitas pendidikan antara Malaysia dengan kita. Bukan kita terlalu mengagungkan mereka, banyak anak-anak kita (di perbatasan) yang mengenyam pendidikan di sekolah Malaysia,” ungkap legislator dapil Jawa Barat I itu. (es/sf)
Sumber Berita: http://www.dpr.go.id