Kotabaru Jajaki Kerja Sama Dengan Kawasan Jababeka

oleh
oleh

Kalangan eksekutif dan legislatif Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, melakukan kunjungan kerja ke perusahaan properti PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA) di Bekasi Jawa Barat, sebagai penjajakan dalam rangka pengembangan investasi di daerah itu. <p style="text-align: justify;">Ketua DPRD Kotabaru, Hj Alfisah di Kotabaru, Selasa mengungkapkan kunjungan kerja yang dilakukan bersama eksekutif tersebut bertujuan mempresentasikan segala potensi yang dimiliki Kotabaru, khususnya sektor kelautan dan pariwisata, agar investor mau menanamkan modalnya di Bumi Saijaan itu.<br /><br />"Kunjungan kami di perusahaan multinasional ini diterima langsung CEO PT KIJA, Setyono Djuandi Darmono, dan mereka sangat tertarik dengan peluang investasi di Kotabaru," katanya.<br /><br />Alfisah mengungkapkan Kabupaten Kotabaru yang terdiri dari 21 kecamatan dengan kondisi alam didominasi laut dan kepulauan itu, potensial menjadi kawasan produktif.<br /><br />Terlebih posisi Kotabaru tepat di titik tengah Nusantara, bahkan sinergis dengan wacana Presiden RI Joko Widodo yang akan menjadikan Kotabaru masuk dalam konsep maritim Indonesia, sehingga dangat tepat menjadi jalur strategis.<br /><br />Menurut dia, melihat keberhasilan mega proyek yang dikelola PT KIJA berupa kawasan industri yang terintegrasi dengan kota metropolitan yang dikenal dengan nama Kawasan Industri Jababeka, maka sangat realistis jika Kotabaru juga bisa mengadopsi konsep tersebut.<br /><br />Ia menyebutkan untuk mewujudkannya, kemampuan pemerintah daerah sangat terbatas jika mengandalkan pada APBD, sehingga perlu melibatkan pihak swasta.<br /><br />Lebih lanjut politisi Partai Nasdem itu menjabarkan jika kerja sama itu terealisasi maka pengembangan kota integrasi dengan kawasan industri akan membawa kemajuan perekonomian Kotabaru, sehingga masyarakat akan menjadi lebih makmur dan sejahtera.<br /><br />Menurut Alfisah, tindak lanjut atas kunjungan tersebut, mereka (manajemen PT KIJA) berencana melakukan kunjungan balik, untuk pendalaman terhadap potensi dan peluang yang dimiliki Kotabaru untuk kemudian dijalin kerja sama.<br /><br />Keberadaan PT KIJA dimulai pada 1989, ketika Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan izin kepada sebuah konsorsium untuk mengelola sebidang tanah kosong di wilayah Bekasi, untuk dijadikan kawasan industri.<br /><br />Kata Jababeka merupakan kependekan dari Jawa Barat Bekasi yang mungkin itu karena perusahaan memperoleh izin kawasan industri-nya dari Pemprov Jabar, sementara tanahnya berada di wilayah Kabupaten Bekasi.<br /><br />Periode awal perintisan perusahaan, KIJA sukses menarik minat dari dua perusahaan besar yaitu Unilever dan United Tractors, untuk membeli dan mendirikan pabrik di lahan kawasan industri yang mereka kembangkan, yang saat itu luas lahannya total hanya 500 hektare.<br /><br />Seiring dengan perkembangan perusahaan, KIJA terus mengembangkan kawasan industrinya dan menggaet pelanggan-pelanggan baru seperti Loreal, San Miguel Packaging, Samsung, Yamaha dan lain-lain, yang kesemuanya mendirikan pabrik di kawasan industri seluas total 1,500 hektare (berdasarkan data per Maret 2012).<br /><br />Angka tersebut praktis membuat KIJA menjadi perusahaan kawasan industri terbesar di Bekasi, termasuk lebih besar dari Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST), yang di periode waktu yang sama hanya memiliki kawasan industri seluas 500 hektare.<br /><br />Jika dulu KIJA hanya mengembangkan kawasan industri, maka kini perusahaan juga membangun kawasan pendukung dari kegiatan yang industri itu sendiri, seperti perumahan dan lainnya.<br /><br />Hasilnya, kawasan industri yang dibangun KIJA kemudian berkembang menjadi kota kecil yang disebut Kota Jababeka, yaitu sebuah industrial township terintegrasi seluas 3.806 hektare (per April 2012) yang menjadi tempat bagi kawasan industri, perumahan, kompleks ruko dan business district, jaringan transportasi publik, pusat perbelanjaan, lapangan golf, universitas (President University), pusat hiburan dan leisure, hingga infrastruktur industri seperti dry port, pembangkit listrik dan fasilitas pengelolaan air bersih. (das/ant)</p>